Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-80, Mahkamah Agung (MA) RI menyelenggarakan Pagelaran Wayang Kulit spektakuler “1 Layar 4 Dalang” dengan Lakon “Banjaran Kokrosono”, di Gedung Mahkamah Agung, Jum’at (22/8/2025). Acara yang diikuti seluruh satuan kerja peradilan di Indonesia secara hybrid ini, telah menjadi tradisi selama lima tahun terakhir. Salah satu sorotan utama acara tersebut adalah penampilan Hakim Agung Prof Dr Yanto SH MH (Ki Yanto), yang dikenal sebagai kreator budaya yang handal selain sebagai penegak hukum.
Ki Yanto telah lama aktif dalam mendalang di berbagai panggung nasional, termasuk acara komunitas, peringatan hari besar nasional, dan forum kebudayaan bergengsi. Melalui setiap pertunjukannya, Ki Yanto tidak hanya melestarikan warisan wayang kulit tetapi juga menyampaikan pesan-pesan hukum, keadilan, dan kebajikan kepada masyarakat. Acara tersebut semakin istimewa dengan kehadiran sejumlah pimpinan tinggi negara, seperti Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo.
Ketua Mahkamah Agung Prof Dr Sunarto SH MH dalam sambutannya menegaskan bahwa pagelaran wayang adalah warisan budaya yang sarat dengan nilai moral dan cermin kearifan bangsa. Lakon “Banjaran Kokrosono” yang dipentaskan dalam acara tersebut memiliki makna filosofis yang mendalam, mengangkat tema perjuangan dalam menegakkan kebenaran dan kehormatan. Pagelaran ini juga menampilkan dalang-dalang lain dari berbagai profesi, menunjukkan sinergi antara kebudayaan dan hukum dalam menegakkan peradaban dan kedaulatan negara.
Ir Soegiharto Santoso SH, seorang jurnalis senior yang mengapresiasi karya Ki Yanto, menyampaikan apresiasinya terhadap kesempatan Ki Yanto membagikan nilai-nilai keadilan dan budaya melalui seni wayang. Melalui acara ini, MA mengajak semua pihak untuk merenungkan perjalanan institusi tersebut dan memperkuat komitmen untuk menjaga kebersihan, transparansi, dan pelayanan di bidang peradilan. Acara ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari lembaga peradilan dan instansi terkait.
