Icuk Sugiarto, yang mencalonkan diri dari partai Hanura di dapil DKI Jakarta II, hampir pasti tidak akan lolos ke Senayan dengan hanya mendapatkan 1.437 suara. Pada awal penghitungan suara KPU, Icuk sempat tercatat memiliki 102.000 suara, namun ternyata angka tersebut telah dikoreksi. KPU mengakui melakukan perbaikan antara data yang tidak sinkron dengan formulir C hasil plano dengan yang ditampilkan oleh Sirekap.
Selain untuk pemilihan presiden, KPU juga melakukan koreksi untuk Pemilu Legislatif DPR RI dan Pemilu DPD RI. Sebanyak 14.651 TPS dikoreksi untuk DPR RI dan 10.512 TPS untuk DPD RI. Data yang dikoreksi adalah data anomali hasil konversi plano ke Sirekap. Koreksi juga dilakukan untuk tingkat DPRD Kabupaten/Kota di masing-masing KPU provinsi dan Kabupaten/Kota.
Dengan jumlah suara yang tidak signifikan, Icuk Sugiarto mustahil bisa lolos ke DPR. Pesaing-pesaing teratas di Dapil DKI Jakarta II telah meraih puluhan ribu suara hingga tanggal 27 Februari 2024. Contohnya, Uya Kuya yang sudah mendapatkan 43.259 suara. Dapil Jakarta II meliputi Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Luar Negeri dengan total tujuh kursi yang diperebutkan.
