More
    HomeBeritaSekjen PDIP Menyatakan Kehadiran di Gelaran Wayang Wahyu Cakraningrat Relevan dengan Politik...

    Sekjen PDIP Menyatakan Kehadiran di Gelaran Wayang Wahyu Cakraningrat Relevan dengan Politik Saat Ini

    Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan ANRI telah mengadakan Pagelaran Wayang Kulit Spesial 3 Dhalang “Wahyu Cakraningrat”. Dalam acara tersebut, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto hadir dan menilai ada relevansi antara cerita perwayangan dengan situasi politik menjelang Pilpres 2024 ini.

    Hasto menjelaskan bahwa isi dari cerita perwayangan ini adalah bagaimana wahyu hadir dalam jiwa kepemimpinan seseorang yang rendah hati dan tidak memiliki ambisi kekuasaan yang berlebihan. Ada tiga satria yang saling memperebutkan wahyu, yaitu Lesmana, Raden Samba, dan Abimanyu. Meskipun memiliki karakter yang berbeda, ketiganya memiliki keteguhan jiwa, rendah hati, dan tidak memposisikan kekuasaan sebagai ambisi sehingga memenuhi syarat untuk menerima wahyu tersebut.

    Hasto menjelaskan bahwa wahyu ini dapat berpindah-pindah dari sosok yang awalnya dimanja, sombong, dan akhirnya berdiam pada sosok satria yang mendedikasikan dirinya untuk bangsa dan negara.

    Menurut Hasto Kristiyanto, acara pagelaran wayang ini telah direncanakan sejak 12 bulan yang lalu. Namun, jalan cerita dalam kisah tersebut ternyata menggambarkan dinamika politik saat ini.

    Hasto menjelaskan bahwa acara ini menjadi refleksi tentang makna kekuasaan dan wahyu yang hanya dapat berada dalam diri seorang pemimpin jika pemimpin tersebut menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara. Namun, jika wahyu tersebut disalahgunakan untuk kepentingan pribadi dengan kesombongan, maka wahyu tersebut bisa berpindah.

    Demikianlah ulasan mengenai acara pagelaran wayang yang diadakan oleh Pusat Studi Arsip Statis Kepresidenan ANRI yang memiliki relevansi dengan situasi politik saat ini.

    berita