More
    HomeBeritaPrediksi Terdahulu Telah Menyampaikan Fenomena Mal Sepi

    Prediksi Terdahulu Telah Menyampaikan Fenomena Mal Sepi

    Sejumlah mal atau pusat perbelanjaan di Jakarta tampak sepi dari pengunjung. Bahkan, beberapa di antaranya juga telah ditinggalkan para penyewanya usai pandemi Covid-19.

    Pengamat Ekonomi Indonesia Strategic and Economic Action Institution Ronny P. Sasmita menyebut fenomena mulai sepinya mal atau pusat perbelanjaan telah diprediksi sebelumnya. Menurut dia, para pengusaha mal dapat belajar dari fenomena serupa pada transportasi antara taksi ataupun ojek online dan konvensional.

    Sebab, saat ini masyarakat sudah mulai menerima kehadiran transportasi online tersebut. Bahkan kata Ronny, jumlah transportasi online lebih banyak ketimbang yang konvensional.

    “Sebentar lagi e-commerce ini, sebenarnya yang enggak terima kan orang mal doang konsumen terima loh. Anda tanya aja ke orang itu enakan ke mal atau belanja di rumah pakai HP. Jadi kita udah nerima, tapi regulasinya cuma kan belum ada,” kata Ronny kepada Liputan6.com.

    Menurut dia, mal atau pusat perbelanjaan dianggap mahal karena harga sewa tempat, meskipun barang yang dijual dapat harga murah dari distributornya. Ronny memprediksi nantinya mal yang bertahan hanya yang menjual barang yang tidak ada di e-commerce.

    Misalnya barang dengan brand global. Kemudian, mal yang mau merubah dirinya atau yang menjadi tempat singgah anak-anak muda.

    “Tapi kalau mal-mal yang jual barang yang barangnya ternyata bisa didapat dengan lebih murah dan lebih efisien via platform e-commerce itu akan selesai itu aja,” ucapnya.

    berita