Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah mengungkap adanya peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) pada tahun 2024. Data yang dirilis hingga 14 April 2024 menunjukkan bahwa terdapat 62.001 pasien yang terkena DBD, dengan 475 orang dinyatakan meninggal dunia akibat penyakit tersebut. Peningkatan kasus DBD pada tahun 2024 tergolong cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada periode yang sama di tahun 2023, jumlah kasus DBD hanya mencapai 22.551 kasus.
Faktor-faktor yang menyebabkan peningkatan kasus DBD antara lain adalah kurangnya kebersihan lingkungan dan perubahan cuaca. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya pencegahan penyakit yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti yang menjadi vektor penyakit DBD.
Dalam situasi seperti ini, peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan menghilangkan genangan air sebagai tempat berkembangbiaknya nyamuk menjadi sangat penting. Selain itu, melakukan pencegahan gigitan nyamuk dengan menggunakan kelambu atau pengusir nyamuk juga merupakan langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena DBD.
Kementerian Kesehatan juga terus melakukan upaya dalam penanggulangan dan pencegahan penyebaran DBD, termasuk dalam hal memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari gigitan nyamuk. Semoga dengan upaya yang dilakukan bersama-sama, kasus DBD di Indonesia dapat ditekan dan dikendalikan dengan baik.