Sunat perempuan kembali menjadi perbincangan di tengah masyarakat setelah seorang pengguna media sosial, @gavlliard, mengekspresikan kekesalannya atas pengalamannya disunat saat bayi. Cuitan viral yang telah disaksikan oleh ribuan orang menunjukkan kekecewaan pengguna tersebut terhadap praktik tersebut.
Pengguna @gavlliard menuliskan bahwa dirinya merasa sangat sedih setelah mengetahui bahwa ia telah disunat saat bayi. Keluarganya melakukan sunat pada dirinya dengan tujuan agar ia memiliki kepuasan seksual di masa depan ketika menikah. Namun, pengguna tersebut merasa bahwa tindakan sunat tersebut malah berdampak negatif bagi dirinya.
Respon dari warganet pun bermacam-macam. Ada yang merespons bahwa sunat perempuan memang sering dilakukan dan bahkan ada yang menganggap bahwa hal tersebut adalah hal yang wajar. Namun, banyak juga yang tidak setuju dengan praktik sunat perempuan karena dianggap sebagai bentuk kekerasan.
Sebuah video yang terkait dengan topik sunat perempuan juga disematkan dalam artikel ini. Video tersebut menyoroti praktik sunat perempuan yang masih sering dilakukan di Indonesia atas dasar tradisi dan agama. Namun, praktik ini terbukti tidak memberikan manfaat apapun dan bahkan dapat mengundang resiko yang merugikan bagi perempuan.
Perbincangan tentang sunat perempuan ini terus memancing perdebatan di kalangan masyarakat, dengan beberapa pihak menyerukan untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai dampak dan relevansi dari praktik tersebut.