Para demonstran turun ke jalan di kota Ramallah, Tepi Barat, tak lama setelah kematian pimpinan Hamas, Saleh Arouri, diumumkan pada hari Selasa (2/1/2024). Menurut laporan, Arouri tewas di Lebanon setelah mobilnya meledak. Setelah kematian Arouri, warga Palestina bersumpah untuk melakukan pembalasan.
Arouri merupakan salah satu tokoh terkemuka dalam gerakan Hamas dan sebelumnya pernah menjadi wakil ketua kantor politik Hamas. Kematian Arouri menimbulkan kekhawatiran akan meningkatnya ketegangan antara Israel dan Palestina.
Para demonstran yang turun ke jalan di Ramallah membawa spanduk, poster, dan melantunkan yel-yel untuk menghormati Arouri. Mereka juga menyerukan agar pihak lain ikut serta dalam pembalasan terhadap kematian Arouri.
Belum ada pihak yang mengklaim tanggung jawab atas kematian Arouri. Namun, beberapa pihak mencurigai bahwa Israel terlibat dalam insiden tersebut. Pemerintah Israel sendiri belum memberikan komentar terkait hal ini.
Sementara itu, pemerintah Lebanon telah membentuk tim investigasi khusus untuk menyelidiki kematian Arouri. Sejumlah tokoh politik dan pemimpin agama di Lebanon juga mengutuk insiden tersebut dan mengecam segala bentuk kekerasan.
Kematian Arouri meninggalkan duka mendalam bagi para pendukung Hamas dan juga memicu kekhawatiran akan memanasnya konflik di Timur Tengah. Masih belum jelas bagaimana perkembangan situasi ini ke depannya, namun yang pasti, kematian Arouri telah menimbulkan gelombang reaksi di kalangan warga Palestina dan masyarakat internasional.