Home Otomotif Trik Memilih Oli Mesin untuk Mobil Terbaik yang Bisa Merawat Bagian Timing...

Trik Memilih Oli Mesin untuk Mobil Terbaik yang Bisa Merawat Bagian Timing Chain

0

oli mesin mobil terbaik

Memilih oli mesin untuk mobil memang cukup beragam. Ada yang dikeluarkan pihak pabrikan seperti Toyota Genuine Oil (TMO) maupun Daihatsu Genuine Oil (DGO), hingga oli dari perusahaan pelumas yang masuk ke Indonesia.

Karena itulah memilih pelumas untuk bagian komponen mesin mobil juga tidak boleh sembarangan. Pasalnya spesifikasi mesin yang diusung mobil-mobil modern sudah menggunakan teknologi kekinian.

Misalnya dengan penggunaan timing chain yang menggantikan timing belt. Mobil yang sudah menggunakan timing chain antara lain Daihatsu Sigra, Toyota Calya, Daihatsu Ayla, Toyota Agya, Honda Brio, hingga Suzuki Wagon R.

Selain itu seluruh tipe Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia, baik dari generasi pertama, kedua, hingga ketiga yang saat ini dijual oleh Toyota Indonesia, juga menggunakan komponen timing chain.

Baca juga: Jangan Asal, Ini Panduan Pilih Oli yang Cocok untuk Toyota Kijang Innova dan Fortuner Diesel

Memahami Perbedaan Timing Chain dan Timing Belt

Timing chain dianggap lebih baik dari timing belt

Sebelum jauh melangkah, kita akan jabarkan dulu apa yang dimaksud timing chain, dan apa perbedaannya dengan timing belt.

Sesuai namanya, timing chain adalah sebuah rantai berbahan baja seperti layaknya rantai sepeda yang dibuat untuk menghubungkan poros engkol dengan poros nok.

Sementara timing belt menggunakan material sabuk timing berbahan dasar karet namun fungsinya sama dengan timing chain.

Bahan rantai kini dipilih para produsen otomotif lantaran bahan logam jauh lebih kuat dibanding karet. Tidak mudah melar, getas atau bahkan putus, serta saat komponen melakukan pergerakan, maka suara yang dihasilkan lebih halus ketimbag timing belt.

Komponen yang kerap disebut rantai keteng ini sangat penting untuk urusan memutar camshaft dengan memanajemen waktu kerja mesin. 

Crankshaft berputar untuk menggerakkan piston, sedangkan camshaft berputar untuk menggerakkan katup. Kedua poros ini dihubungkan dengan timing chain sehingga gerakannya bisa selaras.

Baca juga: Awas, Kapasitas Oli Mesin Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia Terbaru Punya Perbedaan

Kelebihan dan Kekurangan Mesin Pakai Timing Chain

Ada kelebihan dan kekurangan pakai timing chain

Nah meski diklaim lebih kuat, ternyata ada beberapa kelebihan dan kekurangan saat mesin mobil menggunakan timing chain.

Kelebihan

1. Tahan Lama

Tentu saja keunggulan timing chain yang pertama adalah soal daya tahan komponen tersebut. Karena terbuat dari logam, timing chain lebih tahan lama daripada timing belt. Periode penggantian komponen ini umumnya dapat bertahan hingga ratusan ribu kilometer (km), sedangkan timing belt perlu diganti setiap 50.000 – 100.000 km.

2. Lebih tahan terhadap temperatur tinggi

Komponen ini lebih tahan terhadap temperatur tinggi daripada timing belt. Hal ini membuatnya ideal untuk digunakan pada mesin dengan performa tinggi.

3. Minim getaran dan suara

Komponen ini menghasilkan getaran dan suara yang lebih minim daripada timing belt. Hal ini membuat mesin mobil lebih halus dan senyap.

Kekurangan

Meskipun memiliki banyak keuntungan, komponen ini juga memiliki beberapa kekurangan. 

1. Harganya lebih mahal

Komponen ini terbuat dari logam dan memiliki konstruksi yang lebih kompleks daripada timing belt. Hal ini membuat harganya lebih mahal.

2. Lebih sulit untuk dipasang dan dilepas

Pemasangan dan pelepasan komponen ini membutuhkan alat khusus dan keahlian mekanik yang berpengalaman.

3. Bisa menimbulkan suara bising jika terjadi kerusakan

Jika komponen ini aus atau rusak, dapat menimbulkan suara bising yang mengganggu dari mesin.

Baca juga: Menghitung Biaya dan Kapasitas Oli Nissan Grand Livina Kalau Ganti di Bengkel Resmi

Jenis Timing Chain

Sesuaikan jenis timing chain dengan spesifikasi mesin

Timing chain ternyata mempunya berbagai jenis, masing-masing menawarkan kelebihan tersendiri untuk menyesuaikan dengan spesifikasi dan kebutuhan mesin.

1. Single Row

Single row timing chain merupakan jenis yang paling sederhana. Rantai ini memiliki satu baris roller atau link yang terhubung dengan pelat samping.

Karena konstruksinya sederhana, maka membuat pergerakan timing chain lebih ringan dan menghasilkan gesekan yang lebih sedikit, sehingga ideal untuk mesin dengan performa tinggi. Kemudian tipe timing chain ini harganya juga lebih terjangkau daripada jenis lainnya.

2. Double Row

Double row timing chain memiliki dua baris roller atau link yang terhubung dengan pelat samping.
Tipe ini lebih kuat dan tahan lama daripada single row timing chain sehingga cocok untuk digunakan pada mesin berkapasitas besar atau mobil yang digunakan untuk aktivitas berat.

Tetapi perlu diperhatikan pula, bobot timing chain double row lebih berat dan menghasilkan gesekan yang lebih besar daripada single row timing chain. Hal ini dapat sedikit mengurangi performa mesin.

3. Silent Timing Chain

Silent timing chain memiliki konstruksi khusus yang dirancang untuk meminimalkan kebisingan. Biasanya terdapat lapisan khusus pada roller atau link chain untuk mengurangi gesekan dan getaran.

Timing chain tipe ini mampu menghasilkan suara mesin yang lebih halus dan senyap sehingga ideal untuk mobil yang mengutamakan kenyamanan kabin. Tetapi model ini umumnya memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan jenis timing chain lainnya.

Baca juga: Awas, Ada Bahaya Salah Pilih Oli Mesin Buat Motuba

Memilih Oli Mesin Mobil Terbaik untuk Perawatan Timing Chain

Oli STP SYN terbaru

Karena bahan yang digunakan berbeda, maka perawatan mesin yang menggunakan timing chain juga tak bisa sembarangan. Misalnya dalam hal memilih oli.

“Harus diperhatikan, mesin dengan timing chain dan timing belt harus dilihat dari sesifikasi olinya. Untuk Timing chain sebaiknya pakai yang spesifikasi API SP,” jelas Johnson Wijaya, Regional Sales Manager PT Laris Chandra

Ia menjelaskan, saat ini standarisasi pelumas mesin mobil bensin tertinggi dari American Petroleum Institute (API) adalah API SP. API sendiri merupakan sebuah asosiasi perdagangan dan lembaga penguji, serta pemeriksa kualitas pelumas yang mewakili segmen industri gas alam, dan minyak.

API biasanya menggunakan kode S yang menandakan oli tersebut untuk mesin bensin, sementara kode C untuk mesin diesel. Adapun huruf yang mengikuti di belakangnya merupakan tingkatan atau grade oli tersebut. 

Sudah API SP dan Full Synthetic

Semakin tinggi abjad yang mengikuti huruf S, berarti kualitas oli semakin bagus dan telah memenuhi standar syarat oli sebelumnya. Sebelumnya pelumas mesin memiliki standar API SL, kemudian berubah jadi API SM, lalu menjadi API SN, dan kini API SP.

“Kenapa API SP lebih bagus dibandingkan API SN? Karena sekarang ini semakin banyak mobil yang menggunakan timing chain. Rata-rata, mobil dengan timing chain itu gampang sekali RPM-nya tinggi karena pergerakan mesin memang enteng. Tapi sebenarnya kondisi itu bisa menyebabkan timing chain gampang rusak,” papar Johnson.

Untuk menjaga kinerja mesin dan komponen timing chain tetap awet untuk waktu yang lama, maka dibutuhkan perawatan, termasuk memilih oli mesin mobil terbaik.

“Jadi itu fungsi pakai olei dengan spesifikasi API SP, tujuannya untuk melumasi bagian dalam mesin sekaligus merawat dan mempertahankan kinerja timing chain tersebut,” ucap dia.

Baca juga : Bengkel Spesialis Ini Kasih Cara Jitu Hindari Potensi Peredaran Oli Mobil Palsu

Oli STP API SP Full Synthetic

Ada harga promo di GIIAS 2024

Memilih oli mesin mobil LCGC yang juga sudah menggunakan komponen timing chain, satu diantaranya kalian bisa gunakan STP Motor Oil.

Dijelaskan oleh Johnson, ini merupakan produk pelumas terbaru dari STP yang diimpor langsung dari Amerika. Pelumas ini sudah memiliki standarisasi API SP menggantikan produk sebelumnya yang masih berspesifikasi API SN.

Ada dua pilihan dari oli STP ini, yaitu dengan SAE 0W-20 dan SAE 5W-30, yang semuanya sudah berjenis full synthetic dan cocok dipakai pada semua mobil bermesin gasoline, terutama yang sudah memakai sistem timing chain.

Johnson menyebut, pihak PT Laris Chandra memasarkan hanya dalam kemasan 1 liter dengan harga Rp 100 ribuan. Produk tersebut pun bisa kalian dapatkan selama pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang berlangsung di ICE BSD City, Tangerang, 18-28 Juli.

Source link

Exit mobile version