Indonesia sedang menghadapi tantangan geopolitik yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah pandemi COVID-19. Konflik antarnegara di berbagai wilayah telah meningkat, seperti konflik antara Rusia dan Ukraina di Eropa, ketegangan di Timur Tengah antara Israel, Palestina, dan Iran, serta sengketa seputar Laut China Selatan yang melibatkan beberapa negara ASEAN dan Tiongkok.
Situasi geopolitik yang kompleks ini mempengaruhi kebijakan luar negeri Indonesia dan menantang presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang akan menjabat pada Oktober 2024. Geopolitik, Konsep yang mencakup penguasaan geografi untuk kepentingan suatu negara, menjadi landasan kebijakan luar negeri Indonesia dan menjadi penting untuk mempertahankan stabilitas keamanan di tengah ketidakseimbangan global.
Dalam konteks Indonesia, konsep Wawasan Nusantara memainkan peran yang sangat penting sebagai pandangan dan sikap Indonesia terhadap wilayah kepulauan yang kaya sumber daya. Diapit oleh dua benua dan samudra, Indonesia memiliki posisi geopolitik yang kuat dan menjadi poros dunia di Asia Pasifik. Namun, tantangan terkait sengketa Laut China Selatan dan kehadiran AUKUS, aliansi antara AS, Inggris, dan Australia, mengharuskan Indonesia untuk menjaga kepentingan nasionalnya dengan cermat.