Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) melalui Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam telah menggelar Ramadan Global Camp di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Acara ini dihadiri oleh mahasiswa dari berbagai belahan dunia dengan tujuan menyebarkan kurikulum cinta sebagai solusi terhadap masalah kemanusiaan global.
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Kamaruddin Amin, menyatakan pentingnya hubungan saling mencintai antara makhluk hidup di dunia. Ia menekankan bahwa segala capaian seseorang tidak terlepas dari kontribusi orang lain dan alam. Konsep ini menjadi dasar dari Kurikulum Cinta yang diperkenalkan oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar.
Kurikulum Cinta diharapkan menjadi panduan bagi lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama, terutama Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, untuk mencetak generasi bangsa yang berlandaskan pada nilai cinta kasih. Ide besar Kurikulum Cinta ini tidak hanya bersumber dari Al-Quran dan Hadits, tetapi juga dari kajian teks keagamaan dari berbagai agama yang menekankan pentingnya cinta kasih sebagai solusi atas berbagai masalah sosial yang ada.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, Sahiron Samsudin, menegaskan bahwa Kurikulum Cinta ini merupakan upaya untuk menyelesaikan problem-problem sosial seperti kemiskinan, kekerasan, dan konflik. Melalui pendidikan yang berbasis cinta, diharapkan dapat menciptakan harmoni dan kedamaian dalam masyarakat global. Pendekatan ini diharapkan tidak hanya berdampak pada tingkat dasar, tapi juga hingga tingkat pendidikan yang lebih tinggi.