Memahami tahapan grooming sangat penting dalam upaya pencegahan. Proses ini tidak terjadi secara instan, melainkan melalui langkah-langkah sistematis yang dirancang untuk membuat korban sulit melawan atau meminta bantuan.
Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga dari Tigagenerasi, Ayoe Sutomo menjelaskan bahwa grooming biasanya terdiri dari beberapa tahapan berikut:
1. Identifikasi TargetÂ
Pelaku mencari korban yang rentan, seperti anak-anak yang kurang mendapatkan perhatian dari keluarga atau memiliki masalah emosional.
2. Membangun KepercayaanÂ
Pelaku mulai mendekati korban dengan memberikan perhatian khusus, pujian, dan kasih sayang yang berlebihan. “Teknik ini dikenal sebagai love bombing, di mana korban dibuat merasa spesial dan dihargai,” kata Ayoe saat dihubungi Health Liputan6.com pada Kamis, 13 Maret 2025.
3. Mengisolasi KorbanÂ
Pelaku berusaha menjauhkan korban dari keluarga atau teman yang dapat melindunginya. Korban akan semakin bergantung secara emosional pada pelaku.
4. Menciptakan Ketergantungan EmosionalÂ
Dengan memberikan hadiah, pujian, dan janji-janji manis, pelaku memastikan bahwa korban semakin sulit untuk melepaskan diri dari hubungan tersebut.
5. Menormalisasi Perilaku yang Melanggar BatasÂ
Pelaku mulai menguji batas korban dengan cara yang terlihat tidak berbahaya, tetapi perlahan mengarah pada tindakan eksploitasi.
6. Eksploitasi dan Kontrol PenuhÂ
Di tahap akhir, pelaku melakukan eksploitasi seksual, emosional, atau psikologis terhadap korban. Korban sering kali merasa terjebak dan takut melawan karena adanya ancaman atau manipulasi rasa bersalah.