Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni telah memberikan klarifikasi terkait penemuan ladang ganja di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Menurut Antoni, penemuan ladang ganja tersebut merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Kehutanan dan aparat kepolisian. Antoni menjelaskan bahwa ladang ganja tersebut bukan merupakan hasil dari aktivitas yang dilakukan oleh petugas Taman Nasional di sana, melainkan merupakan hasil kerjasama dengan pihak kepolisian.
Proses penemuan ladang ganja dilakukan menggunakan drone dan pemetaan bersama dengan pihak kepolisian hingga Polisi Hutan. Hal ini bertujuan untuk membantah isu yang mengaitkan penutupan TNBTS dengan adanya ladang ganja. Menurut Antoni, penggunaan drone untuk menemukan ladang ganja ini membuktikan bahwa tidak ada kaitan dengan penutupan taman nasional tersebut. Penemuan ladang ganja ini dilakukan secara profesional bersama petugas Taman Nasional dan Polisi Hutan.
Antoni menegaskan bahwa staf di Taman Nasional tidak terlibat dalam aktivitas tersebut, dan mereka hanya fokus pada tugas pelestarian lingkungan seperti menanam singkong. Klarifikasi ini diberikan oleh Menhut Antoni untuk menjelaskan bahwa penemuan ladang ganja di TNBTS merupakan hasil dari kerja sama antara Kementerian Kehutanan dan kepolisian, serta untuk membantah isu penutupan taman nasional tersebut.
