Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengklarifikasi pernyataannya terkait kasus teror kepala babi yang dikirim ke wartawan Tempo Fransisca Christy Rosana atau Cica. Hasan menegaskan bahwa tidak ada maksud untuk melecehkan wartawan dan media massa. Setelah mendapat banyak kritik, Hasan mencoba menjelaskan bahwa tujuannya hanya untuk menyempurnakan respons dari wartawan Cica yang dianggapnya efektif dalam merespons ancaman teror.
Menurut Hasan, respons yang tepat adalah dengan merespons secara santai untuk mengurangi dampak ancaman tersebut. Dia meyakini bahwa dengan merespons secara bijaksana, pihak yang melakukan teror akan kehilangan tujuannya. Hasan juga menyoroti bahwa reaksi publik yang menyalahkannya membuatnya heran, karena niatnya hanyalah untuk mengecam pihak pelaku teror.
Dalam hal kebebasan pers, Hasan menjamin bahwa pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto sangat mendukung kebebasan itu. Dia menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah melarang jurnalis untuk melaporkan berita atau membuat produk jurnalistik. Hasan juga menegaskan bahwa tuduhan terkait pemerintah ingin mengekang kebebasan pers tidaklah beralasan, karena semua orang memiliki kebebasan untuk menyampaikan pendapat mereka.
Dengan adanya kejadian ini, masyarakat diingatkan bahwa ancaman terhadap kebebasan pers merupakan masalah serius, namun pemerintah telah memberikan jaminan bahwa kebebasan pers tetap dijunjung tinggi. Bagi Hasan, yang terpenting adalah bagaimana merespons ancaman tersebut dengan bijaksana dan menjaga kebebasan pers tetap terlindungi.