Abu juga mengungkapkan pentingnya dokumentasi dan publikasi lokasi masjid yang telah berpartisipasi dalam program ini, agar masyarakat lebih mudah menemukan tempat singgah yang nyaman selama perjalanan.
“Testimoni dari pemudik yang merasakan manfaat layanan Masjid Ramah Pemudik dapat dikumpulkan dan dipublikasikan melalui media sosial agar informasi ini semakin luas diketahui,” ujarnya.
Sementara, sejumlah perwakilan Kanwil Kemenag melaporkan kondisi layanan Masjid Ramah Pemudik di daerah masing-masing. Dari Papua, disampaikan bahwa Masjid Al-Aqsha di Jayapura telah menyiapkan takjil gratis, ceramah sore sebelum berbuka, serta fasilitas parkir dan kebersihan bagi pemudik yang singgah.
Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur melaporkan bahwa 446 masjid telah dipersiapkan sebagai posko pemudik. Masjid-masjid ini tersebar di berbagai jalur utama mudik, termasuk di Madura, seperti Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan. Selain itu, koordinasi dengan Polres dan instansi terkait telah dilakukan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pemudik.
“Kalau ada pemudik yang merasa terbantu, tolong dokumentasikan. Ini bukan soal pencitraan, tetapi agar masyarakat tahu bahwa masjid-masjid ini benar-benar hadir untuk melayani mereka,” ujar Kepala Kanwil Kemenag Jawa Timur.