Mengingat penyakit ginjal kerap tidak memiliki gejala, Lydia mengingatkan masyarakat untuk rutin memeriksakan fungsi ginjal. Yakni lewat pemeriksaan laboratorium dengan mengecek darah dan urine.
1. Tes Darah untuk Menilai Fungsi Ginjal
Tes yang paling utama dilakukan adalah pemeriksaan fungsi ginjal dengan melalui sampel darah.Tes darah dilakukan untuk mengukur kadar zat sisa tubuh, seperti kreatinin, ureum, dan asam urat, serta kadar elektrolit, seperti natrium, kalium, dan klorida. Zat sisa tubuh seharusnya disaring di ginjal dan dibuang melalui urine, sementara kadar elektrolit dijaga keseimbangannya oleh ginjal.Â
 Oleh karena itu, peningkatan kadar zat sisa dan ketidakseimbangan elektrolit di dalam darah dapat menunjukkan penurunan fungsi ginjal.
Â
2. Tes Urine untuk Memeriksa Adanya Protein atau Darah
Protein darah atau sel darah adalah komponen darah yang seharusnya tidak tersaring oleh ginjal dan tetap berada di dalam tubuh. Oleh karena itu, ditemukannya protein dan darah dalam urine bisa menjadi tanda awal kerusakan ginjal.
 Â