Penggunaan food tray Makan Bergizi Gratis (MBG) dari China menjadi sorotan Komisi IX DPR RI. Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengklaim sedang mencari pemasok lokal untuk food tray tersebut. Meskipun data menunjukkan bahwa penggunaan food tray impor sudah tidak ada, Dadan mengungkapkan bahwa masih terjadi pelanggaran di tingkat SPPG yang tidak menjalankan SOP. Namun, mereka sedang mempertimbangkan industri lokal yang telah meningkat dan mengutamakan produksi dalam negeri.
Dadan juga mengklaim bahwa ada wadah serupa yang diproduksi di dalam negeri dan sudah mulai populer karena praktis, bagus, higienis, dan tahan lama. Hal ini mendorong peningkatan demand dan diharapkan akan mendorong pertumbuhan industri dalam negeri. Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menyoroti ribuan wadah atau food tray MBG yang diimpor dari China dan menyayangkan ketidakhadiran produk lokal dalam program tersebut. Dia menyadari perbedaan harga antara produk lokal dan China, karena pemerintah China memberikan subsidi pada home industry mereka.
Akibat banyaknya kasus keracunan massal, program makan bergizi gratis di Tasikmalaya dihentikan sementara waktu hingga uji laboratorium selesai. Kritik terhadap penggunaan food tray dari China ini menjadi perhatian utama dalam pertemuan antara Komisi IX DPR RI, BGN, dan BPOM pada hari Rabu tanggal 21 Mei 2025. Dalam upaya meningkatkan kualitas dan keamanan makanan, langkah-langkah penting seperti mencari pemasok lokal menjadi prioritas bagi pemerintah untuk mengatasi masalah ini.