Meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)) telah menyatakan pandemi berakhir pada Mei 2023, COVID-19 masih terus menyebar secara global. Di India Sebagian besar kasus masih ringan, dan tidak ada kematian atau pasien yang dirawat di ICU yang dikaitkan dengan peningkatan kasus terbaru.
Mengutip Business Today, lonjakan kasus di India saat ini terkait dengan JN.1, dengan subvarian baru LF.7 dan NB.1.8—yang sudah meningkat di beberapa wilayah Asia—juga terdeteksi. Meskipun strain ini tidak menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada jenis Omicron sebelumnya, kemampuannya untuk menyebar lebih cepat dan melewati kekebalan sebelumnya membuat strain ini lebih sulit diatasi.
Meski demikian, pejabat kesehatan menekankan bahwa tingkat risiko di India masih rendah dan tidak ada alasan untuk panik. Angka rawat inap tetap stabil, dan beberapa kematian baru-baru ini—seperti yang terjadi di Mumbai—dikaitkan dengan kondisi komorbid, bukan COVID-19 itu sendiri.
Para ahli Kesehatan menyarankan agar masyarakat, khususnya lansia, ibu hamil, dan individu dengan kondisi Kesehatan tertentu untuk Kembali menerapkan protocol Kesehatan sebagai pencegahan, seperti mengenakan masker di ruang tertutup dan sering mencuci tangan. Dokter juga menyarankan vaksinasi influenza untuk mengurangi risiko dan tingkat keparahan infeksi.