Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar orang yang memiliki tekanan darah tinggi biasanya tidak menunjukkan ciri-ciri atau gejala hipertensi tertentu. Bahkan, beberapa orang tidak menunjukan gejala hipertensi sama sekali.
Meski begitu menurut dokter spesialis penyakit dalam di Eka Hospital Permata Hijau, Siti Fazline, orang-orang yang menunjukkan gejala hipertensi umumnya mengeluh hal-hal berikut:
- Sakit kepala parah.
- Sesak napas.
- Kulit memerah (terutama pada wajah dan leher).
- Pusing.
- Nyeri dada.
Siti menjelaskan, hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi. Kondisi ini umumnya ditandai dengan tekanan darah di atas 140/90 mmHG dan akan dianggap parah jika sudah menyentuh angka 180/120 mmHG.
“Bila tidak diobati, hipertensi dapat meningkatkan risiko penyakit serius, termasuk stroke, gagal jantung, penyakit ginjal, dan lain sebagainya,” kata Siti dalam keterangan pers, dikutip pada Minggu (24/5/2025).
Lantas apa penyebab hipertensi?
Berdasarkan penyebabnya, ada dua jenis hipertensi yang umum terjadi, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder.
Hipertensi Primer
Hipertensi primer adalah jenis hipertensi yang berkembang dari waktu ke waktu tanpa penyebab yang dapat diidentifikasi.
Terdapat sejumlah faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang terkena jenis hipertensi primer, yaitu:
- Aktivitas fisik yang terbatas
- Mengonsumsi minuman beralkohol terlalu banyak.
- Pola makan yang kurang sehat.
- Faktor genetik atau riwayat keluarga.
- Obesitas.
Hipertensi Sekunder
Sementara, hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang terjadi dengan cepat dan bisa menjadi lebih parah daripada hipertensi primer.
- Beberapa kondisi medis tertentu bisa menjadi penyebab hipertensi muncul, yakni:
- Penyakit Ginjal
- Obstructive sleep apnea
- Masalah jantung bawaan
- Masalah tiroid
- Efek samping konsumsi obat
- Penggunaan obat-obatan terlarang
- Penyalahgunaan alkohol
- Masalah kelenjar adrenal
- Tumor endokrin tertentu.
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah suatu kondisi yang tidak dapat disembuhkan sepenuhnya. Namun, penderita bisa mengontrol tekanan darah melalui gaya hidup, pengobatan medis, atau mengonsumsi obat darah tinggi.