Liputan6.com, Jakarta – Hari Aksi Kesehatan Perempuan Internasional diperingati setiap tahun pada tanggal 28 Mei. Tanggal ini menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran dan advokasi kesehatan serta hak-hak perempuan di seluruh dunia.
Pada tahun 2025, masih banyak tantangan yang dihadapi perempuan dalam mengakses layanan kesehatan yang memadai. Dari tingginya angka kematian ibu hamil hingga stigma terhadap kesehatan mental, berbagai masalah ini perlu mendapatkan perhatian serius.
Hari Aksi Kesehatan Perempuan Internasional menjadi platform untuk mendorong tindakan nyata dalam mengatasi tantangan tersebut. Berbagai organisasi dan individu di seluruh dunia berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan meningkatkan kesehatan mereka.
Tema Hari Aksi Kesehatan Perempuan Internasional 2025
Tema Hari Aksi Kesehatan Perempuan Internasional 2025 adalah ‘Dalam Solidaritas Kita Melawan: Perjuangan Kita, Hak Kita!’. Tema ini mengajak semua pihak untuk bersatu dalam memperjuangkan hak kesehatan perempuan dan mengatasi berbagai tantangan yang ada, dilansir icrhb.org.
Fokus utama dari tema ini adalah meningkatkan kesadaran akan isu-isu kesehatan perempuan yang sering kali terabaikan. Dalam konteks ini, penting untuk mempercepat aksi dalam mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi perempuan.
Beberapa isu kesehatan yang menjadi perhatian antara lain dalam peringatan Hari Aksi Kesehatan Perempuan Internasional pada 28 Mei antara lain:
- Tingginya angka kematian ibu hamil di beberapa wilayah.
- Rendahnya kesadaran akan pemeriksaan kesehatan preventif.
- Stigma terhadap kesehatan mental dan perimenopause.
- Akses terbatas terhadap produk kesehatan menstruasi.