Dalam kesempatan itu, Taruna Ikrar juga menyampaikan tiga hal yang menjadi esensi ibadah haji.
Pertama, belajar tentang keikhlasan Nabi Ibrahim dalam melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih putranya yang telah dinantikan puluhan tahun.
“Di situ kita melihat sifat tawadunya Nabi Ibrahim melaksanakan itu,” ujarnya.
Kedua, sifat berserah diri Nabi Ismail menerima perintah Allah yang turun kepada ayahnya.
“Kita tahu bagaimana Nabi Ismail menerima perintah itu dengan konteks berserah diri kepada Allah, walaupun pada akhirnya bukan beliau yang disembelih, tapi hewan yang disembelih,” ujarnya.
Ketiga, yakni aspek kehewanan ini yang dihilangkan yakni egoisme dan berpikir dengan nafsu.