Liputan6.com, Jakarta – Di balik semangat berbagi daging kurban saat Hari Raya Iduladha, ada satu hal penting yang tidak boleh diabaikan, yakni cara menyimpan daging kurban dengan benar. Kesalahan dalam menyimpan dan mengolah daging bisa berdampak pada kualitas gizi, bahkan menimbulkan risiko kesehatan. Lantas, bagaimana cara menyimpang daging yang tepat?
Dalam Talkshow Keluarga Sehat yang digelar oleh Kementerian Kesehatan, Asri Arumawati, S.Tr.Gz., ahli gizi dari RSUP Dr. Sardjito, membagikan berbagai tips penting terkait penyimpanan daging kurban.
Menurutnya, kesalahan paling umum yang masih sering terjadi adalah langsung menyimpan daging kurban ke dalam freezer tanpa proses persiapan yang benar.
Jangan Langsung Masuk Freezer
“Begitu dapat daging kurban, banyak yang langsung memasukkannya ke dalam lemari pendingin atau freezer karena merasa belum sempat mengolahnya. Nah, itu tidak diperbolehkan ya,” ujar Asri.
Daging yang baru dipotong biasanya masih dalam kondisi hangat karena suhu tubuh hewan. Langsung memasukkannya ke freezer dalam kondisi seperti ini justru bisa merusak kualitas daging.
“Ada masa tenggang, di mana suhu daging kurban harus disesuaikan dulu dengan suhu ruang. Idealnya, daging didiamkan dulu selama sekitar 3 jam agar suhunya turun,” tambahnya.
Bersihkan dengan Benar Sebelum Disimpan
Jika daging masih terlihat kotor atau ada sisa darah, tidak disarankan langsung mencucinya dengan air.
“Ketika daging masih hangat, cukup dibersihkan dulu menggunakan tisu bersih untuk menyerap darahnya. Jangan langsung dicuci dengan air,” kata Asri.
Setelah suhu daging sudah normal dan siap disimpan, barulah dicuci menggunakan air yang mengalir.
“Kalau pakai air yang menggenang, justru kotorannya bisa balik lagi dan mencemari daging. Jadi gunakan air mengalir agar bersih maksimal,” jelasnya.