Hadir di kesempatan itu, dr. Wahyu Sita Wardani, M.Ked. Klin., Sp.KFR, Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik sekaligus Kepala Instalasi PKRS, penggunaan gadget pada anak bisa berdampak ganda.
Di satu sisi, pengguanaan gadget berlebihan berisiko menyebabkan keterlambatan bicara karena hanya menyediakan komunikasi satu arah. Padahal, anak-anak sangat membutuhkan stimulasi dua arah untuk mengembangkan kemampuan berbahasa secara optimal.
“Gadget merupakan alat komunikasi satu arah, sedangkan anak-anak membutuhkan stimulasi dua arah,” kata Wahyu mengutip laman RSUD Tulungagung.
Namun di sisi lain, jika digunakan secara tepat, gadget juga dapat memberi manfaat, seperti membantu anak mengenal bahasa asing—terutama bahasa Inggris—dengan lebih cepat dan lancar.
Menurut rekomendasi IDAI bayi di bawah satu tahun tidak disarankan melakukan screen time, kecuali video call dengan pendampingan.
Lalu, pada anak 1-2 tahun maksimal screen time 1 jam/hari (lebih sedikit lebih baik).
Kemudian, pada anak 3-5 tahun maksimal 1 jam/hari, dengan konten edukatif dan pendampingan.
Lalu, anak 6 tahun ke atas maksimal 2 jam/hari, seimbangkan dengan aktivitas fisik.