Indonesia menargetkan Bandara Taif di Makkah sebagai opsi tambahan untuk kedatangan dan keberangkatan jemaah haji pada musim haji di masa depan. Penasihat Khusus Presiden bidang Haji, Muhadjir Effendy, menyampaikan bahwa ini merupakan salah satu tujuan yang diberikan Presiden Prabowo Subianto kepada delegasi Amirul Hajj 2025. Pertimbangan penggunaan Bandara Taif sebagai titik masuk tambahan adalah karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Kota Makkah, sekitar 70 kilometer. Bandara ini dilengkapi dengan dua landasan pacu yang dapat menampung pesawat berbadan lebar seperti Boeing dan Airbus. Meskipun demikian, kapasitas terminal penumpang masih terbatas, hanya mampu menampung maksimal sekitar 500 orang. Oleh karena itu, diperlukan pembangunan tambahan jika terjadi peningkatan jumlah penumpang. Muhadjir mencatat bahwa waktu tempuh dari Bandara Taif ke Kota Makkah hanya sekitar satu jam, menjadikannya sebagai alternatif yang potensial.