Home Kesehatan Sering Menyesal Setelah Bercerita? Ini 7 Ciri Kamu Oversharing

Sering Menyesal Setelah Bercerita? Ini 7 Ciri Kamu Oversharing

0

Liputan6.com, Jakarta Mungkin adakalanya kamu pernah merasa menyesal setelah pertemuan dengan keluarga ataupun teman, “Apakah aku terlalu oversharing?” kerap muncul. Akhirnya, pertanyaan tersebut malah menjadi beban pikiran sendiri. 

Bercerita pada orang lain bisa membuat hati terasa lebih lega, apalagi memiliki teman atau keluarga yang mau mendengarkan cerita tentunya adalah sebuah keberuntungan.

Namun, adakalanya ketika bercerita, batasan tidak terlihat terkadang terlewat, sehingga tanpa sadar informasi yang seharusnya tidak dibagikan, malah keluar begitu saja tanpa sadar. 

Fenomena tersebut kita kenal sebagai oversharing. Memang wajar, seorang manusia berkomunikasi dengan manusia lainnya sebagai makhluk sosial. Namun, jika oversharing, terus dilakukan juga bisa membawa dampak negatif, seperti dicap sebagai orang yang tidak mampu menjaga rahasia. 

Masalahnya, karena batas bercerita itu tidak terlihat, ini kerap membuat kebingungan terkait apakah hal yang diceritakan “normal” atau malah oversharing.

Untuk menjawab hal tersebut, Dr. Jenny Shields, seorang psikolog di Texas mengungkapkan 7 ciri-ciri oversharing, sebagaimana dilansir dari Parade

1. Selalu Merasa Ingin Mengisi Keheningan

Saat keheningan terjadi di tengah obrolan, seringkali muncul perasaan untuk harus terus berbicara agar suasana obrolan tidak canggung. Niat ini sebenarnya baik, sepert ingin menjaga energi percakapan tetap hidup. 

Namun, Shields mengingatkan, kebiasaan ingin selalu mengisi keheningan justru merupakan tanda kamu seseorang yang oversharing.

Menurutnya, obrolan yang ideal adalah yang mengalir, memberi ruang bagi kedua pihak untung saling berbicara, yang Shields ibaratkan dengan bermain tenis. 

Source link

Exit mobile version