Home Lainnya Arista Montana dan Siklus Pertanian Organik yang Berkelanjutan

Arista Montana dan Siklus Pertanian Organik yang Berkelanjutan

0

Arista Montana di Mega Mendung menjadi bukti bahwa pertanian organik bisa berjalan berdampingan dengan pelestarian lingkungan melalui sistem ramah lingkungan yang menyeluruh. Area pertanian ini bukan hanya sekedar lahan untuk menanam berbagai sayuran dan buah organik, melainkan juga sebuah laboratorium hidup yang menerapkan filosofi tentang keberlanjutan dan siklus kehidupan. Dalam filosofi tersebut, limbah dari aktivitas pertanian, baik yang organik maupun anorganik, tidak dianggap sebagai beban atau masalah yang harus disingkirkan, tetapi malah dijadikan bagian penting dari siklus untuk menjaga keselarasan alam.

Konsep utama yang diterapkan Arista Montana adalah tidak ada limbah yang benar-benar dibuang begitu saja. Berbeda dengan banyak pertanian lain yang memindahkan limbah anorganik ke tempat pembuangan akhir, di Arista Montana justru diterapkan sistem pemrosesan limbah yang dirancang agar berdampak minimal pada lingkungan sekitar. Setiap sampah yang dihasilkan, bahkan plastik yang umumnya menjadi ancaman bagi bumi, diproses melalui metode yang sederhana dan efisien.

Andy Utama, sebagai pemilik lahan, menyampaikan dengan tegas bahwa semua limbah yang tertinggal setelah panen maupun aktivitas lain, selayaknya diproses dan dikembalikan ke alam tanpa memperparah pencemaran. Ia berkeyakinan bahwa dengan pengelolaan limbah yang tepat, pertanian organik akan semakin berkelanjutan dan memberi manfaat jangka panjang bagi manusia maupun lingkungan.

Salah satu inovasi menarik di Arista Montana adalah hadirnya dapur kecil di area inti lahan, khusus untuk pengolahan sampah anorganik. Di area ini, limbah plastik dikumpulkan dan diolah menggunakan panas dan uap air, metode yang sederhana namun efektif untuk mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan. Metode ini dirancang tanpa menimbulkan polusi berlebih, sebagaimana dijelaskan oleh Pak Sus, yang bertanggung jawab atas pengelolaan dapur tersebut.

Agar asap dari pembakaran sampah tidak lepas ke udara bebas, dibuat sistem penyemprotan air sederhana yang berfungsi sebagai filter alami. Tempat pembakaran ini diletakkan di area yang penuh pepohonan, bagian dari hutan yang dikelola oleh Arista Montana itu sendiri. Hal ini bukan hanya solusi teknis, tetapi mendukung tujuan besar yaitu memastikan polutan karbon dari pembakaran sampah bisa diserap secara optimal oleh pohon di sekitar.

Satu kilogram plastik yang dibakar bisa menghasilkan hampir tiga kilogram karbon, tetapi dengan adanya ribuan pohon di kawasan tersebut, karbon ini tidak terbuang sia-sia. Menurut perhitungan Pak Sus, 50 pohon cukup untuk menyerap karbon hasil dari pembakaran satu kilogram plastik. Dengan demikian, polusi tidak tersebar luas dan lahan organik tetap terjaga kebersihannya.

Tak banyak yang menyadari, pohon justru membutuhkan karbon sebagai salah satu nutrisi utama. Karbon menjadi bahan dasar sekitar 85% nutrisi yang diperlukan oleh tanaman. Oleh karena itu, dalam sistem yang diterapkan Arista Montana, karbon dari asap pembakaran limbah anorganik tidak semata-mata dianggap pencemar, melainkan bagian dari siklus nutrisi yang menyuburkan lahan.

Langkah-langkah sederhana, konsisten, dan penuh pemikiran ini menunjukkan bahwa keberlanjutan lingkungan bisa dicapai oleh siapa saja dengan inovasi yang sesuai kebutuhan. Arista Montana menjadi teladan bahwa pertanian organik tidak berhenti pada hasil panen sehat, tetapi mendorong terciptanya ekosistem harmonis di mana manusia, tumbuhan, dan lingkungan saling mendukung satu sama lain. Lewat upaya tak kenal lelah, kawasan ini telah membuktikan bahwa tantangan mengelola limbah bisa diwujudkan menjadi solusi cerdas yang berpihak pada alam.

Sumber: Arista Montana: Pengolahan Limbah Organik Dan Anorganik Terukur Untuk Pertanian Holistik, Serapan Karbon, Dan Teknologi Sprinkler Di Mega Mendung
Sumber: Arista Montana: Ketika Sampah Anorganik Menjadi Nutrisi Bagi Pohon

Exit mobile version