Sejumlah diaspora Indonesia yang berada di Amerika Serikat (AS) meriah menyambut kedatangan Presiden Prabowo Subianto di New York pada Sabtu (20/09/2025). Mereka bergabung bersama, berdiri di sepanjang jalan di sekitar hotel tempat Prabowo menginap selama di New York. Ketika mobil kepresidenan tiba, Prabowo turun dan dengan hangat menyapa warga diaspora yang berbaris. Suasana terasa meriah dengan tepuk tangan dan sorakan semangat dari para diaspora.
Para diaspora berseru dengan semangat, “Indonesia Indonesia Indonesia,” dalam momen tersebut. Di depan pintu hotel, dua anak diaspora, Hatta Sanof Kurniawan dan Adriella Namarga Pandjaitan, muncul mengenakan pakaian adat Nusantara. Mereka menyerahkan karangan bunga kepada Prabowo yang diterima dengan penuh kehangatan, sambil mencium kepala kedua anak tersebut. Tidak hanya warga diaspora, beberapa pejabat juga menyambut kedatangan Presiden Prabowo, termasuk beberapa menteri Kabinet Merah Putih dan Duta Besar Designate RI untuk Amerika Serikat Dwisuryo Indroyono Soesilo.
Mahasiswa Columbia University, Glory Lamria, merasa istimewa dengan kedatangan Prabowo kali ini. Dia menyatakan kebanggaannya atas pidato yang akan disampaikan Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB pada tanggal 23 September 2025. Di sisi lain, Dimas, mahasiswa New York University, menyebut momen penyambutan tersebut sebagai kebanggaan tersendiri karena Indonesia berbicara di forum dunia.
Felice Nathania Pudya, mahasiswa Columbia University, juga menyatakan kehormatan besar atas kehadiran Presiden Prabowo di Sidang Majelis Umum PBB ke-80. Dia menambahkan bahwa posisi Indonesia sebagai pembicara ketiga dalam Debat Umum PBB layak dipuji. Dukungan juga datang dari Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, yang menjelaskan bahwa Prabowo akan berpidato ketiga setelah Presiden Brasil dan Presiden Amerika Serikat dalam sesi Debat Umum PBB.
Sidang Majelis Umum PBB kali ini dianggap sebagai momentum penting bagi Indonesia untuk menegaskan peran sebagai pemimpin Global South yang konsisten dalam menyuarakan agenda reformasi tata kelola dunia. Forum PBB dijadikan panggung oleh Indonesia untuk mendorong kepentingan negara berkembang dan memperkuat posisi diplomasi Indonesia secara global. Kehadiran Prabowo di Sidang Umum PBB merupakan yang pertama setelah 10 tahun absennya Presiden RI dalam forum internasional tersebut, dengan Jokowi biasanya diwakili oleh Wakil Presiden atau Menteri Luar Negeri.
