:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,573,20,0)/kly-media-production/medias/5356339/original/043430600_1758437844-IMG_7930.jpeg)
Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Indonesia masih cenderung hanya memperhatikan kesehatan mulut yang tampak, seperti gigi. Padahal, gusi memiliki peran besar dalam menunjang kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Apabila gusi tidak dirawat dapat memicu masalah serius, mulai dari infeksi hingga penyakit lain pada organ vital.
“Mulut itu indra pertama tubuh menerima asupan. Soket gigi akan bermasalah kalau kesehatan gusinya tidak baik. Kalau dia rusak atau dia sakit, gampang sekali infeksinya,” kata Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI) Usman Sumantri pada peluncuran Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) pada 21 September 2025 di Plaza Timur Gelora Bung Karno.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan Indonesia, Julita Hendrartini mengatakan, salah satu keluhan yang sering muncul di masyarakat adalah gusi berdarah saat menyikat gigi.
Jika tidak diperhatikan, masalah gusi berdarah bisa menyebabkan kondisi yang lebih parah.
“Kalau gusinya bermasalah, tadi penyakitnya bisa semakin lanjut dan kemudian bisa goyang atau bahkan gigi bisa lepas. Nah, kalau sudah goyang, sudah parah ini, juga ke rumah sakit dan itu biasanya treatmentnya lebih harus berulang kali karena sudah sangat terlambat. Tapi, kalau menderita awal saja, sebetulnya yang nggak sakit” kata Julita.

