:strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,573,20,0)/kly-media-production/medias/5363338/original/076439500_1758906939-WhatsApp_Image_2025-09-26_at_22.58.47.jpeg)
Seiring berjalannya waktu, pembangunan WC dengan sistem arisan terus berkembang. Dalam satu minggu, ada 20 WC yang berhasil dibangun di desa tersebut.
Desa yang terletak 1,5 km dari objek wisata Batu Jato ini memiliki 20 RT, satu RT menyelesaikan satu WC dalam satu minggu.
“Seminggu satu WC, dikali 20 RT, jadi 20 WC per minggu,” jelas Anto.
Yonis menambahkan, kini masyarakat tak punya lagi alasan untuk tidak memiliki WC. Ketika membangun rumah, mereka otomatis membangun WC juga karena desa sudah didukung sistem air bersih yang baik.
“Jadi sekarang ndak ada alasan lagi, misalkan mereka membangun rumah baru dan enggak bikin WC, karena sudah disediakan air bersihnya,” ujarnya.
Gotong royong dan kekompakan dalam membangun WC dan menggencarkan edukasi setop buang air besar sembarangan (BABS) membuat desa ini menjadi pelopor deklarasi ODF di Sekadau, Kalbar.
“Desa ini, tepatnya 13 Desember 2015, kita ODF,” kata Anto.
Keberhasilan ini membuat Anto dan perangkat desanya kerap dipanggil untuk mengisi materi, edukasi, dan praktik di desa-desa lain agar segera deklarasi ODF juga. Pada 2023, ODF tercapai di tingkat kecamatan. Dan di tingkat kabupaten, ODF ini dideklarasikan pada 7 Agustus 2025.

