:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5227870/original/095342200_1747824429-steptodown.com663981.jpg)
Hasil penelitian menunjukkan orang paruh baya dan lanjut usia lebih rentan terhadap dampak negatif media sosial. Para penulis menyebut orang dengan usia tersebut sebagai “imigran digital”, bukan generasi yang lahir sebagai pengguna media sosial.
Mereka mungkin kurang memahami aturan tak tertulis dalam berinteraksi online, atau lebih cenderung menukar waktu tatap muka dengan waktu di depan layar, yang justru memperparah rasa kesepian.
Hal tersebut dikarenakan, waktu yang banyak dipakai untuk gawai tidak benar-benar bisa memberi rasa dekat, diterima, atau punya ikatan sosial di dunia nyata.
Primack mengatakan, hingga kini belum banyak penelitian yang berfokus pada efek negatif penggunaan media sosial intens yang berfokus pada orang dewasa.
“Namun, perlu dicatat bahwa ini adalah studi korelasional, sehingga tidak bisa dipastikan apakah penggunaan media sosial menyebabkan kesepian, atau justru orang yang kesepian lebih banyak mencari media sosial. Bisa jadi keduanya saling memengaruhi,” ujarnya.

