HomeKesehatan9 Tanda Pembukaan 1 Tanpa Flek, Penting Diketahui Ibu Hamil

9 Tanda Pembukaan 1 Tanpa Flek, Penting Diketahui Ibu Hamil

Mengutip buku berjudul Fisiologi Tubuh Manusia (2018) oleh Desiyani Nani, S.Kep., Ns., M.Sc, tanda-tanda persalinan dapat dibedakan menjadi tanda pendahuluan dan tanda pasti persalinan. Tanda pendahuluan menurut Mochtar (2013) adalah ligtening atau setting atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul, perut kelihatan lebih melebar dan fundus uteri turun, sering buang air kecil, perasaan nyeri di perut dan di pinggang, serviks menjadi lembek.

Tanda pasti persalinan meliputi rasa nyeri karena adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur, keluar lendir bercampur darah, kadang0-kadang ketuban pecah dengan sendirinya, serviks mendatar dan telah ada pembukaan.

Berikut ini penjelasan tanda pembukaan 1 tanpa flek:

1. Kontraksi Teratur dan Semakin Kuat

Kontraksi menjadi tanda paling umum menjelang persalinan. Pada pembukaan 1, kontraksi terasa seperti penegangan perut ringan hingga sedikit menyakitkan, berlangsung sekitar 30-45 detik, dan datang setiap 5-30 menit. Intensitasnya akan semakin kuat dan teratur, berbeda dari kontraksi palsu (Braxton Hicks) yang tidak konsisten.

2. Nyeri Punggung Bawah dan Kram Perut

Nyeri ini muncul di punggung bawah dan perut, mirip kram menstruasi. Rasa sakit bisa menjalar ke panggul dan tulang ekor, menandakan tubuh sedang mempersiapkan diri untuk persalinan, termasuk posisi bayi yang mulai turun ke panggul.

3. Napas Terasa Lebih Lega

Fenomena “lightening” terjadi saat bayi turun ke panggul, mengurangi tekanan pada diafragma. Akibatnya, ibu merasa lebih mudah bernapas dan tidak sesak, menandakan bayi mulai mengambil posisi optimal untuk kelahiran.

4. Sering Buang Air Kecil

Posisi bayi yang menekan kandung kemih membuat ibu lebih sering buang air kecil. Meskipun terasa tidak nyaman, ini merupakan bagian dari persiapan tubuh menjelang persalinan, memastikan kandung kemih kosong saat proses lahir.

5. Perubahan Suasana Hati

Fluktuasi hormon menjelang persalinan bisa menyebabkan mood swings, sensitivitas berlebihan, atau mudah marah. Perubahan emosional ini menandakan fase transisi tubuh menuju persalinan.

Source link

berita