:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4829961/original/040046800_1715578798-2907.jpg)
Menurut Perpustakaan Kedokteran Nasional, mimpi buruk bisa dipicu oleh kejadian traumatis, stres, pengobatan, dan terlalu banyak mengonsumsi alkohol, serta penyakit dan depresi.
Mengonsumsi makanan tertentu seperti keju juga bisa berperan, terutama bagi seseorang yang memiliki intoleransi laktosa.
Ahli bedah otak dan ahli saraf, Rahul Jandial mengatakan, mimpi buruk dan mimpi erotis pada dasarnya universal, semua orang bisa mengalaminya. Mimpi buruk yang dialami anak-anak umumnya akan memudar seiring waktu, sedangkan bagi orang dewasa mimpi buruk tidak akan berpengaruh sama sekali.
“Namun, jika mereka sering muncul, terus-menerus, dan baru muncul, saya akan menganggapnya sebagai tanda vital – semacam rasa sakit yang tak kunjung hilang,” kata Jandial.
Menurutnya, bila terjadi secara terus menerus, pemeriksaan pada dokter diperlukan, karena itu bisa menjadi tanda peringatan fisik seperti penyakit Parkinson atau lupus.

