Kualitas udara Jakarta mulai membaik, bahkan kini tidak berada di jajaran 20 besar kota dengan polusi udara terburuk di dunia pada Senin, (27/11/2023).
Seperti dikutip dari Antara, berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.35 WIB, Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di urutan ke-21. Meski begitu, indeks kualitas udara masih berada di angka 110 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 39 mikrogram per meter kubik.
Sementara kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama, yaitu Delhi (India) di angka 393, urutan kedua Lahore (Pakistan) di angka 361, urutan ketiga Karachi (Pakistan) di angka 252 dan urutan keempat Kolkata (India) di angka 244.
Urutan kelima Hanoi (Vietnam) di angka 175, urutan keenam Dhaka (Bangladesh) di angka 163. Urutan ketujuh Kuwait City (Kuwait) di angka 158, urutan kedelapan Shanghai (China) di angka 158, urutan kesembilan Shenyang (China) di angka 157 dan urutan kesepuluh Hangzhou, (China) di angka 152.
Lalu urutan kesebelas Guangzhou (China) di angka 146, urutan kedua belas Sarajevo (Bosnia dan Herzegovina) di angka 144.
Urutan ketiga belas Tel Aviv-Yafo (Israel) di angka 141, urutan keempat belas Ho Chi Minh, (Vietnam) di angka 136, urutan kelima belas Baghdad (Irak) di angka 129, urutan keenam belas Beijing (China) di angka 124 dan urutan ketujuh belas Kabul (Afghanistan) di angka 117.
Urutan kedelapan belas Shenzhen (China) di angka 116, urutan kesembilan belas Mumbai (India) di angka 115 dan urutan kedua puluh Roma (Italia) di angka 110.