Namun demikian akibat cek-cok itu, berujung insiden pengeroyokan. Oleh sebab itu, Panglima Kodam IV/Diponegoro memerintahkan Danyonif Raider 408/Sbh dan pihak Denpom IV/4 Surakarta melakukan proses hukum kepada prajurit yang diduga terlibat.
“Saat ini Denpom IV/4 Surakarta masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa anggota yang diduga mengetahui peristiwa dimaksud,” kata dia.
Sementara untuk korban, saat ini Kodam IV/Diponegoro telah berkoordinasi dengan para pihak terkait untuk membantu pengobatan terhadap para korban yang saat ini masih dirawat di Rumah Sakit.
“Komitmen Pimpinan TNI/TNI AD untuk menegakkan aturan hukum yang berlaku, oleh karenanya siapapun nanti oknum anggota yang terbukti bersalah dalam kasus penganiayaan tersebut, tentu akan diambil langkah dan tindakan sesuai prosedur hukum secara profesional dan proporsional,” tandas Richard.
Diketahui, sebuah rekaman CCTV memperlihatkan seorang pengemudi sepeda motor menjadi korban penganiayaan yang diduga oleh sejumlah anggota TNI viral di media sosial.
Berdasarkan unggahan akun X atau Twitter @Paltiwest memperlihatkan sejumlah orang berlarian keluar dari markas TNI dengan mengenakan pakaian bebas. Tampak mereka tengah menunggu sesuatu.
Tak lama berselang, sebuah motor biru yang dikendarai pria kaos hitam melintas, menjadi amukan anggota TNI yang telah menunggunya. Pria tersebut pun tidak dapat berkutik ketika sudah dikepung dan menjadi bulan-bulanan.
Sementara dalam video lainnya, memperlihatkan pria berkaos putih yang merupakan relawan Capres Cawapres nomor urut 3 Ganjar-Mahfud, terbaring di rumah sakit dengan wajah telah lebam bersama rekan lainnya.
Dinarasikan, dari akun X itu relawan Ganjar yang baru saja mengikuti acara di Boyolali dan setelah selesai rencana pulang ternyata dicegat oknum TNI dari batalyon 408.
“Relawan dicegat lalu dibawa masuk pos penjagaan,” tulis akun tersebut yang dikutip merdeka.com, Sabtu 30 Desember 2023.
Dalam caption itu juga disebutkan penyebab penganiayaan itu lantaran relawan Ganjar mengendarai motor dengan knalpot breng.