Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) mengimbau untuk jangan memilih calon legislatif, dengan rekam jejak koruptor pada Pemilu 2024.
“Penting untuk melihat rekam jejak, jadilah pemilih yang cerdas, jangan memilih politik uang, yang punya rekam jejak buruk, atau pun keluarganya. Jangan dipilih,” kata Koordinator MAKI Boyamin Saiman di Jakarta, Kamis 4 Januari 2024.
Hal itu disampaikan Boyamin menanggapi beberapa nama mantan koruptor dan keluarga dari terpidana korupsi, yang maju sebagai calon legislatif pada Pemilu 2024.
Dia pun mendorong masyarakat untuk memilih para calon legislatif yang baru, yang tidak pernah bersentuhan dengan kasus korupsi, apalagi keluarga dari mantan terpidana korupsi.
“Pilihlah yang baru, tidak ada rekam jejak buruk, dan bisa kita dorong dan kawal untuk tetap bersih,” ujarnya.
Terkait para petahana anggota legislatif yang maju kembali, menurut dia tidak perlu dipilih kembali, kareka tidak pernah kerja maksimal. Dia mencontohkan beberapa kasus di daerah seperti kunjungan kerja dan bimbingan teknis, yang selalu menghabiskan banyak anggaran dan terus berulang.
“Bahkan ada kegiatan yang fiktif di beberapa kabupaten/kota,” ujarnya.
Dia menambahkan, banyak orang merasa tergiur untuk masuk ke dalam ranah legislatif seperti anggota DPRD dan DPR, maupun eksekutif seperti kepala daerah. Alasannya, banyak akses terhadap keuangan negara maupun kewenangan negara seperti izin pertambangan.
“Bahkan bisa mengontrol keluarga mereka, untuk beberapa jabatan tertentu,” katanya dikutip dari Antara.
Selain itu, menjadi anggota legilsatif juga dianggap capaian prestasi, yang dibanggakan, karena ada keistimewaan yang didapatkan.