Home Hukum dan Kriminal SRIKANDI, Pilihan Tuhan dalam Hukum Kriminal, Bukan Oligarki

SRIKANDI, Pilihan Tuhan dalam Hukum Kriminal, Bukan Oligarki

0

Yustisia Dibrina, Caleg DPR RI Daerah Pemilihan Kalimantan Timur dari PDI Perjuangan Nomor Urut 3. (foto: Exclusive)

HUKUMKriminal.Net, SAMARINDA: Politik adalah ajang dominasi pria berkuasa yang ingin menguasai kekuasaan. Namun, sejak reformasi kebijakan politik mulai memperhatikan dan menghargai wanita sebagai bagian dari kekuasaan, porsi 30% diberikan kepada wanita untuk menduduki pencalonan legislatif.

Seiring perkembangan politik, semakin banyak wanita di negeri ini yang ikut aktif dalam berpolitik dan berperan dalam kekuasaan pemerintahan.

Salah satunya adalah Yustisia Dibrina, seorang wanita pengusaha dari Samarinda yang telah sukses dalam bisnis Biomass, khususnya Cangkang Sawit yang dipasarkannya ke luar negeri, mencapai beberapa negara di Asia dan Eropa. Meskipun telah meraih kesuksesan, Yustisia merasa masih kurang dalam memberikan kontribusi.

“Sudah cukup hidup saya mendapakan kebaikan dari Ibu Pertiwi ini, kini saatnya saya ingin berbuat lebih banyak untuk Ibu Pertiwi, khususnya untuk masyarakat yang masih belum mendapatkan keadilan dalam kesejahteraan,” ujar Yustisia dalam sebuah perbincangan di Hotel Bumi Senyiur beberapa waktu lalu.

Yustisia Dibrina yang besar dan bersekolah di Samarinda merupakan sosok wanita pengusaha yang juga aktif berorganisasi di tingkat daerah maupun nasional. Di tingkat nasional, Yustisia adalah Wakil Komite Tetap Bidang Eropa Tengah di Kadin Pusat dan Ketua Bidang Kemitraan, Komunikasi, dan Hubungan Kelembagaan di Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia.

Di tingkat daerah, Yustisia pernah menjadi pengurus KONI Kaltim selama 2 periode (2013-2020) dan Wakil Ketua DPD Partai PDI Perjuangan Provinsi Kalimantan Timur.

Sebagai Pengurus Kadin Pusat, Yustisia aktif menjalin komunikasi bisnis dan dagang melalui kunjungan Business Meeting atau pameran di negara seperti Ceko, Slovakia, dan Polandia. Selain itu, ia juga beberapa kali mengikuti konferensi dan pameran Biomass International di Jepang.

“Negara kita sedang tidak baik-baik saja, perlu partisipasi semua warga untuk memperbaikinya, dan itu harus dimulai oleh leadernya untuk menunjukkan ketauladanan yang baik pada warganya, sehingga bisa menggerakkan peran warga masyarakat bergotong royong memperbaiki negara, dari mentalitas terjajah dan pasrah, menjadi mentalitas pejuang dan pekerja keras,” ujar Yustisia dengan penuh semangat.

Yustisia memiliki tekad untuk memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat melalui pencalonannya sebagai anggota DPR RI Dapil Kaltim. Meskipun dihadapkan pada tantangan, Yustisia berkomitmen untuk berjuang tanpa money politics.

“Saya ingin masyarakat tahu, bahwa keadilan dan kesejahteraan masyarakat itu harus dimulai dengan kejujuran dalam PEMILU. Bagaimana ingin diwakili oleh anggota dewan yang pro rakyat, jujur dan adil, kalau masyarakat masih memilih wakilnya karena uang suap politik,” tegasnya.

“Suara Tuhan adalah suara rakyat, tapi kalau suara rakyat didapat karena dibeli, maka itu bukan lagi suara Tuhan, tapi suara oligarki. Maka masyarakat akan jauh dari mendapatkan berkah dari Tuhan, tapi justru mendapatkan kemelaratan oleh oligarki. Maka jangan pilih Caleg yang menggunakan uangnya untuk menang, tapi pilihlah karena hati nurani. Karena di dalam hati nurani, ada suara Tuhan,” tutup Yustisia.

Riwayat Singkat Yustisia Dibrina

Nama: Yustisia Dibrina (Tissy)
Tanggal lahir: 1 September 1980
Pekerjaan: Pengusaha
– Direktur CV. Maju Mapan Sentosa
– Direktur Umum PT. Polindo Bio Energi Pratama

Pendidikan:
– SD Negeri 030 Samarinda
– SMP Katolik Samarinda 94
– SMA Negeri 2 Samarinda 97
– Diploma Bahasa, Akademi Colorado, Samarinda 99

Organisasi:
– Ketua Bidang Kemitraan, Komunikasi, Hubungan Kelembagaan Pengurus Pusat, Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (APCASI)
– Wakil Ketua Komite Tetap Bidang Eropa Tengah, Hubungan Internasional, KADIN PUSAT.
– Wakil Ketua bidang Ekonomi Kreatif dan Ekonomi Digital DPD PDI Perjuangan Kaltim.

Source link

Exit mobile version