Jelang Ramadhan, orangtua dapat mulai memperkenalkan ibadah puasa pada anak. Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Novi Poespita Candra, S.Psi, M.Si, Ph.D, menyampaikan, ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan orangtua untuk melatih anak berpuasa. Diantaranya dengan memberi pemahaman terkait makna puasa.
“Cara mempersiapkan anak berpuasa adalah dengan mendiskusikan terlebih dahulu dengan anak kita mengapa puasa itu harus dilakukan. Pemahaman pada anak akan terjadi bukan dengan menasehati atau mendoktrin,” kata Novi di Jakarta, Jumat, dilansir Antara.
Anak-anak dapat diberi pemahaman mengenai makna puasa berikut keutamaan serta manfaatnya, termasuk manfaat bagi kesehatan, pengendalian diri dan lainnya.
Anak-anak juga perlu diarahkan pada kesadaran bahwa momentum puasa di bulan suci Ramadhan pun bermanfaat bagi orang lain, misalnya dengan belajar melakukan kebaikan-kebaikan sederhana serta bersedekah.
Novi pun mengimbau orangtua untuk membuka dialog dengan putra-putrinya untuk membahas kesepakatan apakah mereka ingin mencoba berpuasa bersama-sama. Demikian juga kesepakatan mengenai durasi berpuasa, apakah anak hendak berpuasa penuh, setengah hari, atau yang lainnya.
Jika kesepakatan telah didapat, orangtua bisa membuat perayaan sederhana menyambut Ramadhan.
“Ketika kesepakatan sudah terjalin, buat semacam perayaan sederhana dalam menyambut Ramadhan agar anak-anak merasa bahwa momentum ini adalah momentum yang menantang untuk dicoba,” ujarnya.