Beberapa orangtua kadang membanding-bandingkan kemampuan anak-anaknya, seperti dalam hal berpuasa. Ada anak yang baru berumur enam tahun sudah mampu berpuasa dengan baik, sementara anak lain yang berusia 10 tahun masih kesulitan. Menurut Piprim, perbedaan ini terkait dengan kematangan psikologis setiap anak.
“Kematangan psikologis anak bisa berbeda-beda, ada yang sudah kuat berpuasa sejak usia enam tahun. Meskipun secara fisik mungkin sudah siap, tapi secara psikologis belum tentu,” jelas Piprim. Dia menegaskan bahwa tidak boleh memaksakan anak yang belum siap untuk berpuasa meskipun usianya sudah cukup.
Piprim juga menekankan bahwa kondisi psikologis anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh orangtua. Jika orangtua terlalu memanjakan anak dan tidak mengajarkan latihan puasa sebelumnya, maka tidak mengherankan jika anak kesulitan saat mencoba berpuasa meskipun usianya sudah lebih besar. Oleh karena itu, penting bagi orangtua untuk memberikan dukungan dan bimbingan yang tepat agar anak dapat mengembangkan kemampuan berpuasa mereka secara bertahap.