Kehamilan merupakan masa yang penuh kebahagiaan bagi seorang wanita. Namun, di balik kebahagiaan tersebut, ibu hamil juga dapat mengalami stres. Stres pada ibu hamil dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perubahan hormonal dan fisik, kekhawatiran akan persalinan, dan tekanan mental.
Menurut Lieke Puspasari, seorang psikolog dan konselor, bayi yang masih di dalam kandungan sudah bisa merasakan segala macam emosi yang dirasakan oleh sang ibu. Emosi ibu, seperti rasa marah, akan dirasakan oleh bayi dan dapat mempengaruhi banyak hal.
Dampak dari stres yang dialami ibu hamil pada janin bisa dikatakan serius. Lieke menyebutkan bahwa dampaknya bisa berupa kelainan dalam pembentukan janin, berkurangnya gerakan janin, berat badan bayi rendah, kelahiran prematur, penurunan IQ bayi, hingga bayi menjadi rentan mengalami gangguan perkembangan, seperti autisme hingga ADHD.
Sedangkan dampak yang dirasakan oleh ibu adalah menurunnya daya tahan tubuh, pendarahan, tekanan darah tidak stabil, hingga gangguan tidur.
Lieke juga menyatakan bahwa stres pada ibu hamil biasanya muncul pada trimester ketiga hingga menjelang persalinan karena perubahan fisik yang membuat ibu mudah lelah dan serba salah.