Menurut Virginia Hayward, konsep hampers pertama kali diperkenalkan ke Inggris oleh Prancis pada abad ke-11. Hampers awalnya merupakan keranjang anyaman yang biasanya terbuat dari pohon willow dan digunakan untuk mengangkut makanan serta minuman dalam ekspedisi berburu atau perjalanan jauh.
Pada era Victoria, ide hampers berkembang pesat karena adanya jaringan transportasi yang lebih baik akibat revolusi industri. Hal ini memudahkan pengiriman bahan makanan segar ke seluruh negeri, sehingga pengiriman hampers menjadi lebih mudah.
Hampers makanan mewah kemudian menjadi tradisi saat Natal, di mana keluarga sering saling mengirim hampers. Pada periode tersebut, hampers juga diberikan kepada para staf dan pelayan oleh majikan mereka. Para majikan akan mengemas pakaian dan makanan dalam keranjang anyaman tradisional untuk diberikan kepada para staf dan pelayan pada Boxing Day.
Keranjang hampers biasanya berisi hasil bumi musiman, daging, dan buah-buahan yang diawetkan untuk memastikan semua orang memiliki banyak hal untuk dinikmati selama periode perayaan. Sampai sekarang, tradisi ini terus berkembang tidak hanya saat Natal tetapi juga mengikuti tren makanan dan mode yang ada.
