Konten video yang merendahkan Bahasa Isyarat dan komunitas Tuli tidak hanya berdampak secara emosional dan psikologis, tetapi juga melibatkan hak asasi manusia yang mendasar. Stigmatisasi dan diskriminasi terhadap komunitas Tuli dapat menghambat hak-hak asasi mereka, termasuk hak untuk berpartisipasi sepenuhnya dalam kehidupan sosial, budaya, dan politik. Perlindungan hukum terhadap Bahasa Isyarat dan komunitas Tuli penting untuk memastikan pengakuan dan penghormatan penuh terhadap hak-hak asasi manusia mereka oleh masyarakat dan negara.
Penyandang disabilitas pendengaran, atau Tuli, menggunakan Bahasa Isyarat sebagai sarana komunikasi. Oleh karena itu, Bahasa Isyarat sangat penting dalam kehidupan mereka, menjadi kunci untuk pemenuhan hak-hak lainnya. Ketika seorang Tuli berkomunikasi dengan orang lain, termasuk orang yang dapat mendengar atau sesama orang Tuli, informasi yang disampaikan dapat memberikan petunjuk untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
