Dari diskusi ini, B-Club sendiri merilis delapan tantangan ekonomi Indonesia untuk pemerintah ke depan.
Pertama adalah tantangan mewujudkan Kedaulatan Pangan di mana negara tidak hanya mampu menjaga ketersediaan pangan yang bergizi untuk masyarakatnya, tetapi juga mampu memproduksi sumber daya pangan secara mandiri di tengah ancaman krisis global.
Kedua, tantangan mewujudkan Kedaulatan Energi di mana sebagai bangsa kita perlu mempersiapkan secara cermat kebijakan transisi energi dari ketergantungan terhadap bahan bakar fosil menjadi sumber energi baru dan terbarukan serta konservasi energi.
Ketiga, tantangan mewujudkan Perekonomian Baru dan Hijau, di mana sebagai negara maritim kita mampu mengoptimalkan sumber daya perikanan dan kelautan yang selaras dengan agenda perubahan iklim.
Keempat, tantangan penciptaan lapangan kerja, utamanya bagi generasi muda.
Kelima, tantangan perkembangan teknologi berbasis digitalisasi dan otomatisasi di segala bidang untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi sekaligus mereduksi lapangan kerja.
Keenam, tantangan percepatan pembangunan untuk segera menangkap peluang bonus demografi dan keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah.
Ketujuh, tantangan pembiayaan pembangunan terutama untuk membiaya program-program prioritas baru dan program strategis yang harus dilanjutkan.
Terakhir, tantangan geopolitik global yang tak stabil dan tak konvergen yang berdampak pada stabilitas ekonomi negara menengah seperti Indonesia seperti persoalan mata uang, inflasi, kenaikan impor dan lain-lain.