Home Kesehatan Menyelamatkan Warisan: Perjuangan Margaretha Mala dan Tenun Kapuas Hulu di Tengah Hancurnya...

Menyelamatkan Warisan: Perjuangan Margaretha Mala dan Tenun Kapuas Hulu di Tengah Hancurnya Hutan Kalimantan

0

Para perempuan Iban juga menggunakan kata ‘mengadopsi’ dibandingkan ‘membeli’ kain tenun. Ini lebih menekankan hubungan unik antara penenun dan orang-orang yang memutuskan untuk mengadopsi produk tersebut.

Pendekatan ini menumbuhkan rasa keterhubungan dan tanggung jawab, karena orang yang mengadopsinya akan menjadi penjaga budaya Iban di tahun-tahun mendatang.

Selain proses menenun, Mala dan komunitasnya memberikan akses kepada mereka yang ingin mempelajari lebih lanjut tentang tenun dan tradisi Iban, terutama hubungannya dengan alam.

Mereka membuat tur yang dirancang agar masyarakat dapat mempelajari secara komprehensif tentang kain, budaya, lingkungan, dan orang-orang yang menenunnya. Mala percaya bahwa berpartisipasi dalam tur ini memberikan apresiasi yang lebih dalam kepada individu terhadap upaya konservasi masyarakat Iban.

Namun, masyarakat menghadapi keterbatasan tertentu, termasuk dalam menenun dan meningkatkan kesadaran mengenai usaha mereka. Itulah sebabnya ada upaya multi-sektoral yang dilakukan oleh sektor lokal, nasional, dan nirlaba untuk meningkatkan visibilitas dan mendorong lebih banyak perempuan Iban untuk menenun.

Upaya ini memberikan ruang bagi masyarakat untuk menampilkan tenunnya di tingkat lokal dan internasional, meningkatkan kesadaran tentang tenun dan upaya yang dilakukan masyarakat.

“Hal ini penting karena meskipun tenun telah menjadi tradisi Indonesia, tapi ada pasang surutnya. Upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang tenun telah memungkinkan lebih banyak orang mengapresiasi karya seni ini,” kata Mala dalam keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com pada Senin (5/8/2024).

Source link

Exit mobile version