Liputan6.com, Jakarta – In Vitro Fertilization alias IVF adalah teknik dalam perawatan kesuburan modern yang menawarkan harapan baru bagi pasangan yang kesulitan mendapat keturunan.
Prosedur ini melibatkan pembuahan sel telur oleh sperma di luar tubuh, kemudian ditanamkan kembali ke rahim wanita.
Lantas, apa indikasi utama yang menandakan bahwa suatu pasangan perlu mempertimbangkan tindakan IVF?
Menurut dokter kandungan dan ahli fertilitas endokrinologi reproduksi di Siloam Sriwijaya Palembang, Moh Airul Chakra Alibasya, indikasi utama bagi pasangan untuk mempertimbangkan IVF sebagai pilihan perawatan kesuburan sering kali melibatkan beberapa faktor kunci seperti:
- Kegagalan dalam metode kesuburan lain;
- kondisi medis spesifik;
- usia semakin tua; dan
- masalah genetik pasangan.
Salah satu yang paling signifikan adalah kegagalan dalam metode perawatan kesuburan lain, seperti obat-obatan atau inseminasi buatan, setelah periode waktu tertentu.
“Kondisi medis spesifik seperti kerusakan pada saluran telur, endometriosis berat, atau masalah dengan jumlah dan kualitas sperma juga dapat mendorong pasangan untuk memilih IVF,” kata Airul mengutip keterangan pers, Sabtu (31/8/2024).
Selain itu, usia pasangan, terutama wanita yang semakin tua, sering kali menjadi faktor penentu karena menurunnya kualitas dan kuantitas sel telur seiring bertambahnya usia.
Jika pasangan menghadapi masalah genetik atau memiliki riwayat keguguran berulang, IVF dengan atau tanpa tes genetika juga bisa dipertimbangkan sebagai cara untuk meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan yang sehat.