Nahdlatul Ulama, yang secara harfiah berarti Kebangkitan Ulama, dipilih sebagai nama yang mencerminkan semangat peran penting para ulama dalam menjaga agama, tradisi, dan masyarakat. Organisasi ini resmi didirikan pada pertemuan ulama di kediaman KH Wahab Hasbullah di Surabaya pada 31 Januari 1926, dengan KH Hasyim Asy’ari sebagai Rais Akbar dan KH Abdul Wahab Hasbullah sebagai motor penggerak utama. NU didasarkan pada prinsip Islam Ahlussunnah wal Jamaah, yang menekankan keseimbangan antara keimanan, syariat, dan akhlak, dengan Mazhab fikih Syafi’i sebagai rujukan utama. NU juga aktif dalam bidang pendidikan, sosial, dan kebudayaan, di mana pesantren yang didirikan di bawah NU menjadi pusat pendidikan Islam yang mengintegrasikan ilmu agama dengan kearifan lokal. Organisasi ini dikenal sebagai organisasi Islam yang inklusif, moderat, dan adaptif terhadap tradisi lokal.
