Microsleep umumnya disebabkan oleh kelelahan akut, kurang tidur, serta aktivitas monoton seperti mengemudi jarak jauh. Faktor lain yang meningkatkan risiko microsleep saat mudik meliputi kurangnya kualitas tidur, obesitas, depresi, kecemasan, dan mengemudi di malam hari. Risiko ini lebih tinggi pada pengemudi muda yang membutuhkan waktu tidur lebih lama dibanding orang dewasa.
Bagi pemudik yang melakukan perjalanan jauh, memahami bahaya microsleep sangat penting. Kehilangan kesadaran meskipun hanya beberapa detik dapat berujung pada kecelakaan fatal. Jangan anggap remeh tanda-tanda microsleep, terutama jika Anda mulai merasa lemas, kuyu, atau mengalami mimpi singkat di tengah perjalanan.