Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) telah memulai sosialisasi program Indonesian Student Athlete, suatu terobosan baru yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan pembinaan atlet pelajar Indonesia yang menggabungkan pendidikan formal dan prestasi olahraga sejak usia dini. Dengan program ini, diharapkan Indonesia akan memiliki atlet yang tidak hanya kuat di lapangan, tetapi juga unggul secara akademik dan kepemimpinan di masa depan. Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari, menekankan pentingnya menciptakan atmosfer yang mendukung pertumbuhan atlet yang berprestasi di bidang olahraga dan juga menonjol dalam pendidikan formal.
Saat ini, tidak semua atlet Indonesia memiliki keseimbangan antara kemampuan akademik dan prestasi di lapangan, bahkan banyak yang tidak lulus SMA. Program Indonesian Student Athlete merupakan kolaborasi antara Komisi Culture & Education, Komisi Atlet, serta National Olympic Academy (NOA) Indonesia, dengan harapan dapat mengatasi masalah kurangnya pendidikan formal pada atlet. Raja Sapta Oktohari menyatakan bahwa program ini adalah bukti nyata dari komitmen NOC Indonesia untuk menciptakan atlet yang berintegritas, berprestasi, dan cerdas, serta menghindarkan anak-anak Indonesia dari dilema memilih antara pendidikan atau olahraga.
Selain itu, program ini juga mendapat dukungan dari Ketua Komisi X DPR-RI Hetifah Sjaifudian, juara Olimpiade Tokyo 2020 Greysia Polii, lifter Olimpiade Eko Yuli Irawan, dan juara dunia jetski Aero Sutan Aswar. Selain berdiskusi, para atlet dan pelatih dari cabang olahraga anggota NOC Indonesia juga berbagi pengalaman dan cerita dengan para Olympian yang hadir, menciptakan suasana kolaboratif dan inspiratif dalam upaya memajukan dunia olahraga Indonesia.
