Home Opini Tips Hemat Belanja: Keranjang Penuh, Dompet Tetap Tebal!

Tips Hemat Belanja: Keranjang Penuh, Dompet Tetap Tebal!

0

Media sosial telah mengalami perkembangan yang sangat dinamis, membuatnya menjadi lebih dari sekadar tempat untuk berkomunikasi. Kini, media sosial telah berubah menjadi sebuah ekosistem digital yang memiliki beragam kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya memengaruhi cara kita berkomunikasi, media sosial juga memengaruhi berbagai aspek kehidupan, seperti gaya hidup, pekerjaan, hingga opini publik. Trend gaya hidup seperti fashion, kuliner, dan gaya hidup sehat seringkali bermula dari unggahan influencer atau teman di media sosial.

Selain itu, media sosial juga telah mengubah cara kita berbelanja dan berjualan. Dengan toko online yang buka 24 jam sehari, 7 hari seminggu, konsumen dapat dengan mudah menemukan ribuan produk hanya dengan scrolling layar ponsel. Peran media sosial sebagai “etalase digital” membantu pemasar dalam mempromosikan produk dan melakukan penjualan langsung melalui live shopping. Namun, ada juga dampak negatif dari pengaruh media sosial, seperti perilaku impulsive buying yang dipicu oleh unggahan, review produk, dan iklan yang menarik di media sosial.

Dalam konteks kebutuhan dan keinginan, media sosial seringkali membingungkan garis antara keduanya. Keinginan dibentuk melalui preferensi pribadi, lingkungan sekitar, dan budaya masyarakat. Konsumen sering kali tergoda untuk membeli produk yang sebenarnya tidak mereka butuhkan akibat paparan konten media sosial yang menarik. Tingginya tingkat cart abandonment di e-commerce menunjukkan bahwa keinginan awal yang dipicu oleh media sosial tidak selalu berujung pada pembelian akhir.

Untuk menghadapi godaan impulsive buying yang sering kali dipicu oleh konten komersial di media sosial, konsumen perlu mengenali pola konsumsi digital, menerapkan aturan “cooling period” sebelum membeli, dan membedakan antara keinginan dan kebutuhan. Media sosial dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk berbelanja, namun konsumen juga memiliki kendali untuk berbelanja dengan lebih bijak dan rasional. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang perilaku konsumen digital, konsumen dapat menjadi smart shopper dan tidak terjebak dalam godaan impulsive buying yang ditawarkan oleh media sosial.

Source link

Exit mobile version