Badan Kepegawaian Negara (BKN) melaporkan bahwa sebanyak 1.967 lulusan seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2024 telah memutuskan untuk mengundurkan diri. Alasannya bermacam-macam, mulai dari hasil optimalisasi hingga pertimbangan gaji yang dianggap rendah. Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh, mengungkapkan bahwa secara nasional terdapat 16.167 formasi CPNS 2024 yang seharusnya terisi. Namun, berkat langkah-langkah optimalisasi yang dilakukan, hanya sekitar 12 persen formasi tersebut yang tidak terisi.
Dalam penjelasannya kepada Komisi II DPR RI, Zudan menyampaikan, “Setelah dilakukan optimalisasi, terdapat 1.967 orang yang memutuskan untuk mundur, atau sekitar 12 persen. Namun, kami bersyukur masih ada 88 persen formasi yang tadinya kosong berhasil terisi.” Optimalisasi ini merupakan kebijakan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) untuk menghindari kekosongan formasi. Caranya adalah dengan menempatkan peserta CPNS 2024 dengan nilai tertinggi mendekati kuota kelulusan untuk mengisi formasi yang masih kosong.
Sebagai contoh, di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek, dan Dikti, banyak yang melamar sebagai dosen. Namun, ketika formasi yang mereka incar sudah terisi, mereka yang memiliki peringkat 3 atau 4 tidak lolos seleksi. Dalam kasus lain, misalnya di Universitas Nusa Cendana yang tidak memiliki pelamar untuk jurusan Sosiologi, maka 2 orang dengan nilai terbaik akan dipindahkan ke sana. Hal ini dilakukan agar formasi di tempat yang sebelumnya kosong dapat terisi dengan baik.