Pada momentum Hari Buruh Internasional atau May Day, Ketua DPR RI Puan Maharani menyoroti berbagai persoalan yang dihadapi para pekerja. Ia menekankan pentingnya memperjuangkan hak-hak pekerja di Indonesia, terutama perlindungan bagi buruh perempuan. Menurutnya, momentum May Day harus menjadi titik refleksi bagi seluruh elemen bangsa untuk memastikan bahwa keadilan dan kesejahteraan pekerja bukan hanya slogan, tetapi menjadi landasan utama dalam setiap kebijakan negara.
Puan Maharani juga mengingatkan pentingnya negara dan dunia kerja memberikan perhatian lebih besar terhadap nasib pekerja perempuan, yang seringkali menghadapi beban ganda sebagai tulang punggung keluarga dan pengurus rumah tangga. Setiap perempuan pekerja berhak mendapatkan kesempatan yang adil dalam berkarir dan terbebas dari segala bentuk diskriminasi, kekerasan, dan pelecehan di tempat kerja. Hal ini sejalan dengan amanat UU No 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan (KIA) sebagai komitmen negara dalam melindungi hak-hak perempuan dan anak, terutama ibu sebagai pekerja.
Puan Maharani juga meminta agar aturan tersebut dapat diimplementasikan di dunia kerja tanpa membahayakan ruang kesetaraan dan keadilan bagi pekerja perempuan. Menurutnya, buruh perempuan bukan hanya tenaga kerja, tetapi juga penopang keluarga dan generasi masa depan. Negara perlu memastikan bahwa tempat kerja memberikan ruang tumbuh yang adil, aman, dan sejahtera bagi perempuan, sambil terus mendukung prinsip kesetaraan dan keadilan.
