Sebenarnya, GERD anxiety bisa dicegah atau diminimalkan dampaknya. Namun, jika dibiarkan tanpa penanganan, kondisi ini dapat memperburuk kualitas hidup pasien.
Gejala fisik pun bisa semakin parah akibat stres yang tidak terkendali. Misalnya, gejala seperti heartburn bisa muncul lebih sering dan intens ketika pengidap berada dalam kondisi stres berat.
Jika terus berlangsung, GERD anxiety dapat menimbulkan dampak jangka panjang dan menjadi lebih serius. Penanganan medis dan psikologis pun akan semakin kompleks.
Selain itu, GERD yang tidak ditangani dengan baik juga dapat memicu rasa cemas. Saat gejalanya kambuh secara tiba-tiba, pengidap bisa merasa cemas karena kondisi ini mengganggu aktivitas dan rutinitas sehari-hari.
Kabar baiknya, GERD anxiety adalah kondisi yang bisa dicegah dan dikelola dengan baik jika pengidap menerapkan pola hidup sehat serta mampu mengelola rasa cemas dan stres dengan baik.
“Segera konsultasi ke dokter apabila kondisi GERD anxiety tidak kunjung membaik. Kondisi ini dapat memperparah gejala GERD dan anxiety yang dialami, sekaligus mengganggu aktivitas sehari-hari.”
“Dokter akan menentukan jenis perawatan yang tepat untuk mempercepat pemulihan Anda. Semakin cepat GERD anxiety ditangani dengan tepat, semakin besar peluang pemulihan yang optimal,” pungkas Diana.